Pada tahun 1956, Indonesia sedang dalam masa transisi menuju demokrasi liberal setelah masa pemerintahan otoriter Soekarno. Pada saat itu, terbentuklah Kabinet Sukiman yang dipimpin oleh Sukiman Wirjosandjojo. Kabinet ini memiliki sejarah yang menarik dan berhasil mencapai beberapa prestasi penting dalam pembangunan negara ini.
Berikut ini akan kita bahas mengenai sejarah terbentuknya Kabinet Sukiman, susunan kabinet, program kerja, jatuhnya kabinet, dan prestasi-prestasi yang berhasil diraih oleh kabinet ini.
Artikel ini membahas :
Sejarah Kabinet Sukiman
Sejarah terbentuknya Kabinet Sukiman berawal setelah kabinet sebelumnya mengundurkan diri karena tidak mendapat dukungan mayoritas anggota parlemen. Presiden Soekarno kemudian menunjuk Sukiman Wirjosandjojo dan Sidik Djojosukarto sebagai formatur baru untuk membentuk kabinet baru.
Sukiman Wirjosandjojo merupakan tokoh dari Masyumi, sebuah partai politik di Indonesia. Dia kemudian menjadi Ketua Kabinet Sukiman yang terdiri dari 17 menteri dari berbagai partai politik dan golongan.
Susunan Kabinet Sukiman
Di bawah kepemimpinan Sukiman Wirjosandjojo, Kabinet Sukiman memiliki susunan sebagai berikut:
- Ketua Kabinet: Sukiman Wirjosandjojo (Masyumi)
- Menteri Luar Negeri: Achmad Subardjo (Masyumi)
- Menteri Pertahanan: Sewaka (Masyumi)
- dst..
Program Kerja Kabinet Sukiman
Kabinet Sukiman memiliki program kerja yang berfokus pada tujuh poin utama:
- Menjalankan tindakan-tindakan tegas sebagai negara hukum
- Membuat dan melaksanakan rencana kemakmuran nasional
- Menyelesaikan persiapan pemilu untuk membentuk konstituante
- dst..
Jatuhnya Kabinet Sukiman
Kabinet Sukiman mengalami jatuh karena beberapa faktor, antara lain:
- Adanya perbedaan pandangan antara Masyumi dan PNI tentang hubungan dengan Belanda
- Adanya penolakan dari sebagian besar partai politik terhadap bantuan asing
- Adanya ketidakpuasan dari kalangan buruh, petani, dan mahasiswa
- dst..
Prestasi Kabinet Sukiman
Meskipun berkuasa dalam waktu singkat, Kabinet Sukiman berhasil mencapai beberapa prestasi yang signifikan, antara lain:
- Melakukan perundingan dengan Belanda untuk menyelesaikan sengketa Irian Barat
- Melakukan perbaikan ekonomi dengan menstabilkan nilai tukar rupiah
- Melakukan pembangunan infrastruktur di bidang transportasi, irigasi, listrik, telekomunikasi, dan air bersih
- dst..
Kesimpulan
Secara keseluruhan, Kabinet Sukiman merupakan kabinet yang terbentuk setelah kabinet sebelumnya mengundurkan diri. Kabinet ini memiliki susunan kabinet yang terdiri dari berbagai partai politik dan golongan. Program kerjanya meliputi tindakan tegas sebagai negara hukum, pembangunan ekonomi, persiapan pemilu, otonomi daerah, serikat buruh, politik luar negeri, serta kesejahteraan dan kesehatan rakyat. Namun, kabinet ini jatuh karena perbedaan pandangan, penolakan terhadap bantuan asing, ketidakpuasan dari kalangan buruh, petani, dan mahasiswa, serta perselisihan internal dan intervensi dari presiden Soekarno. Meskipun begitu, Kabinet Sukiman berhasil mencapai beberapa prestasi penting dalam perundingan dengan Belanda, perbaikan ekonomi, pembangunan infrastruktur, reformasi agraria, pendidikan, dan sosial.
Seorang pekerja yang senang dalam menulis, aktif dalam organisasi pemuda-pemudi. Gemar membaca dan mengolah informasi publik. Penggemar kopi susu instan. Berpegang teguh pada keadilan. Pernah bekerja di instansi pemerintahan (tidak secara langsung) untuk merakap data dan informasi seputar gaji dan perpajakan.
