Translator Bahasa Jawa Online – Layanan terjemahan/ translate bahasa jawa krama ini adalah sarana untuk mempelajari bahasa daerah dan melakukan translate jawa krama, utamanya bahasa jawa dan bukan hanya buat memperbanyak pengetahuan Anda, tapi sebagai wujud cinta kita untuk lestarikan kekayaan nasional berupa bahasa lokal supaya tak luntur. Gunakan kamus bahasa Jawa yaitu alternatif yang efisien baik berbentuk buku atau berbentuk digital seperti mengartikan dan menterjemahkan langsung dari bahasa Jawa di Google translate. Supaya lancar dalam bahasa jawab, Anda harus kerap latihan dengan membuka topik obrolan dengan tetangga atau kawan asal dari Jawa supaya anda terlatih dalam bahasa jawa.
Petunjuk Penggunaan Translator Bahasa Jawa Online
- Pilih arah bahasa yang diinginkan (ada 4 pilihan translate)
- Silahkan klik tombol Translate untuk memulai translate dari bahasa kamu ke bahasa yang diinginkan
- Hasil terjemahan translate ke bahasa jawab ada di kotak yang berwarna orange
Pelayanan terjemahan online bahasa indonesia ke bahasa jawa meliputi jawa Krama Alus Inggil ke Ngoko, Madya, atau dengan bahasa Indonesia serta kebalikannya melalui tool di bawah ini. Ada banyak situs yang dapat membantu anda menterjemahkan bahasa ke bahasa Jawa, salah satunya adalah website ini dinaspajak.com.
Sekilas tentang bahasa Jawa Halus (setelah di translate)
Seperti sudah disebut awalnya. Bahasa Jawa sebagai bahasa dengan pengucap paling banyak di Indonesia. Bahasa jawa banyak dikatakan oleh warga yang tinggal di daerah Jateng, Yogyakarta, Jawa timur dan beberapa warga di wilayah Banten warga di sekitar teritori Pantai utara, seperti Karawang, Cirebon, Indramayu dan Subang. -Translator Bahasa Jawa.
Selainnya di Nusantara, bahasa Jawa dipakai oleh warga di negara Suriname dan di Aruba, Curacao dan Kaledonia baru. Walau jumlah pengucapnya tidak sekitar di negara Suriname yang sebagian besar warganya bersuku Jawa.
Translate Bahasa Jawa Krama
Selainnya belajar bahasa jawa (Translator Bahasa Jawa Online) anda pun ingin belajar bahasa Sunda? Anda ingin belajar bahasa wilayah yang ini lebih gampang, karena itu juga bisa dengan memakai program terjemahkan bahasa sunda mudah-mudahan berguna artikel dari kami seputar Translator Bahasa Jawa.
Ketidaksamaan Kosakata Krama Polos dan Krama Alus
Berikut ketidaksamaan bahasa krama polos dan krama alus pada sejumlah kata yang kerap dipakai di kehidupan setiap hari.
Indonesia | Ngoko | Krama Lugu | Krama Alus |
Saya | Aku | Kula | Dalem |
Ikut | Anut | Tumut | Dherek |
Mau | Arep | Ajeng | Kersa |
Memberi | Aweh | Nyukani | Maringi |
Benar | Bener | Leres | Kasinggihan |
Dahulu | Biyen | Riyin | Rumiyin |
Omongan | Caturan | Wicanten | Ngendika |
Tinggi | Dhuwur | Inggil | Luhur |
Punya | Duwe | Gadhah | Kagungan |
Kelupaan | Kelalen | Kesupen | Kalimengan |
Dengar | Krungu | Mireng | Midhanget |
Sakit | Lara | Sakit | Gerah |
Duduk | Linggih | Lenggah | Pinarak |
Lewat | Liwat | Langkung | Miyos |
Makan | Mangan | Nedha | Dhahar |
Sembuh | Mari | Mantun | Dhangan |
Jalan | Mlaku | Mlampah | Tindak |
Melihat | Ndelok | Ningali | Mriksani |
Beli | Tuku | Tumbas | Mundhut |
Keunikan Tingkatan Bahasa Jawa
Berkaca pada pesona bahasa Jawa yang tak terhingga, terdapat tiga permainan tingkatan yang menghiasi keindahannya. Tampak jelas bahwa bahasa Jawa memiliki hierarki kehalusan yang memikat, di antaranya adalah:
- Ngoko: Sebagai ragam yang digunakan dalam interaksi sehari-hari, menghubungkan antara teman sejati dan individu dengan status lebih tinggi dan lebih rendah. Sebagai contoh, dari kekasih hati kepada anak hati.
- Madya: Sebuah perpaduan di antara kasar dan halus, mencerminkan bahasa Jawa yang tidak terlalu ekstrem. Digunakan ketika berkomunikasi dengan orang yang belum terlalu akrab.
- Krama: Merupakan puncak kehalusan, menjadi pilihan dalam percakapan antara individu dengan status lebih rendah dan mereka yang berkedudukan lebih tinggi. Dalam acara formal, misalnya pidato, bahasa ini menjadi primadona.
Seketika, ketiga tingkatan bahasa Jawa di atas membuka ruang baru untuk dipermainkan. Terlihat bahwa bahasa ngoko dapat dibagi lagi menjadi ngoko lugu dan ngoko andhap, memberikan dimensi baru dalam keberagaman bahasa.
Tak hanya itu, bahasa madya juga memiliki pembedaan dalam bentuk madya ngoko, madya krama, dan madyantara. Sebuah permainan kata yang memikat hati dan merangsang pikiran.
Bahkan bahasa krama, dengan segala kehalusannya, tak luput dari pembagian menjadi krama lugu dan krama alus/krama inggil. Setiap variasi menawarkan pesona tersendiri, menghiasi keindahan bahasa Jawa dengan warna yang semakin kaya.
Dengan demikian Translator Bahasa Jawa, bahasa Jawa tidak hanya sekedar bahasa, tetapi juga sebentuk seni yang mampu memperlihatkan keunikan dan kreativitas yang tak terbatas.
Eksplorasi Krama Lugu dan Krama Alus
Dalam keberagaman bahasa Jawa yang tak terhitung jumlahnya, bahasa krama menjadi pembeda yang nyata. Meskipun keduanya merupakan ragam bahasa Jawa yang halus dan sopan, setiap jenis krama memiliki kegunaan yang berbeda. Berikut adalah perbedaan antara krama lugu dan krama alus/krama inggil.
Krama Lugu
Krama lugu merupakan wujud baru dari bahasa krama, sebelumnya dikenal dengan nama Kramantara dalam versi yang lebih tua. Secara hierarki, tingkat kehalusan krama lugu berada di bawah krama alus.
Bahasa ini umumnya digunakan oleh orang dengan latar belakang, pangkat, atau kedudukan yang sejajar. Namun, bahasa ini juga dapat digunakan dalam situasi antara orang dengan kedudukan yang berbeda, seperti:
- Orang yang baru berkenalan
- Orang tua kepada anak muda dengan kedudukan atau pangkat yang lebih rendah
Ciri khas bahasa krama lugu adalah penggunaan awalan “dipun-” dan akhiran “-ipun” atau “-aken”.
Selain itu, kata “sampeyan” sering digunakan sebagai kata ganti orang kedua dalam bahasa krama lugu.
Krama Alus (Krama Inggil)
Krama alus atau sering disebut krama inggil adalah bentuk bahasa Jawa yang memiliki tingkat kehalusan yang lebih tinggi daripada krama lugu.
“Inggil” sendiri memiliki makna tinggi, sehingga bahasa ini cenderung digunakan ketika berbicara kepada seseorang yang sangat dihormati.
Contoh penggunaan bahasa krama alus dalam kehidupan sehari-hari adalah:
- Orang muda kepada orang tua
- Siswa kepada guru
- Orang dengan pangkat atau jabatan yang lebih rendah kepada yang lebih tinggi
Dalam penggunaan sehari-hari, perbedaan antara (pengunaan Translate Bahasa Jawa Online) bahasa krama alus dan krama lugu mungkin tidak terlalu mencolok. Namun, keduanya tetap memiliki perbedaan dalam penggunaan kosakata.
Sebagai contoh, kata “Panjenengan” lebih sering digunakan sebagai kata ganti orang kedua dalam bahasa krama alus.
Contoh Kalimat Krama Lugu dan Krama Alus
Dalam percakapan sehari-hari, kita dapat mengeksplorasi variasi bahasa Jawa yang menarik. Berikut adalah contoh kalimat dalam krama lugu dan krama alus.
Bahasa Jawa Krama Lugu: Kalimat: Sampeyan ajeng bidhal tanggal pinten? Arti: Anda ingin berangkat pada tanggal berapa?
Dalam krama lugu, penggunaan “sampeyan” sebagai kata ganti orang kedua dan penggunaan kata “ajeng” untuk menyatakan keinginan menunjukkan tingkat kehalusan yang sesuai dengan percakapan antara individu dengan kedudukan yang setara.
Bahasa Jawa Krama Alus: Kalimat: Panjenengan badhe tindak tanggal pinten? Arti: Bapak/Ibu hendak berangkat pada tanggal berapa?
Dalam krama alus, kata ganti “panjenengan” digunakan sebagai bentuk penghormatan kepada lawan bicara yang dihormati, sedangkan kata “badhe” menunjukkan keinginan. Dalam konteks ini, bahasa krama alus digunakan untuk percakapan dengan orang yang lebih tua, guru, atau mereka yang memiliki kedudukan yang lebih tinggi.
Dengan bermain dalam variasi translate bahasa Jawa ini, kita dapat mengekspresikan penghormatan dan kesopanan secara unik sesuai dengan konteks dan hubungan dengan lawan bicara.
Seorang pekerja yang senang dalam menulis, aktif dalam organisasi pemuda-pemudi. Gemar membaca dan mengolah informasi publik. Penggemar kopi susu instan. Berpegang teguh pada keadilan. Pernah bekerja di instansi pemerintahan (tidak secara langsung) untuk merakap data dan informasi seputar gaji dan perpajakan.