Cara Menyusun Berkas Lamaran Kerja yang Tepat dan Efektif

5/5 - (72 votes)

Hai, para pencari kerja! Sudahkah kamu tahu cara menyusun berkas lamaran kerja yang tepat dan efektif? Jangan khawatir, kami akan memberikan tips-tipsnya kepada kamu. Dalam dunia kerja, berkas lamaran merupakan langkah awal yang harus kamu lakukan untuk mendapatkan pekerjaan impianmu. Oleh karena itu, kamu perlu mempersiapkan berkas lamaran dengan baik agar dapat menarik perhatian HRD dan meningkatkan peluangmu untuk lolos seleksi.

Cara Menyusun Berkas Lamaran Kerja yang Tepat dan Efektif terbaru

Di bawah ini, kami akan membahas secara detail cara menyusun berkas lamaran kerja yang tepat. Jadi, pastikan kamu membaca artikel ini sampai akhir, ya! Yuk, simak penjelasannya.

Pas Foto

Pas foto merupakan salah satu elemen penting yang harus ada dalam berkas lamaran kerja. Pas foto ini akan menjadi identitas fisikmu di mata HRD. Oleh karena itu, letakkan pas foto di bagian paling atas berkas lamaran kerja. Pastikan pas foto yang kamu lampirkan memiliki ukuran yang standar, jelas, dan terbaru.

Hal ini penting agar HRD dapat melihat wajah dan penampilanmu dengan jelas. Jangan lupa untuk mencantumkan nama lengkapmu di belakang pas foto tersebut. Dengan begitu, HRD dapat mengidentifikasi berkas lamaranmu dengan mudah. Pas foto yang baik akan memberikan kesan yang positif dan profesional pada berkas lamaranmu.

Fotokopi KTP

Fotokopi KTP juga merupakan salah satu dokumen yang wajib dilampirkan dalam berkas lamaran kerja. Letakkan fotokopi KTP setelah pas foto dan diletakkan di bagian depan berkas. Pastikan fotokopi KTP yang kamu lampirkan dalam keadaan yang baik dan jelas terbaca.

KTP merupakan identitas resmi yang menunjukkan bahwa kamu adalah warga negara Indonesia. Oleh karena itu, HRD perlu memastikan bahwa kamu adalah warga negara yang sah. Dengan melampirkan fotokopi KTP, HRD dapat memverifikasi identitasmu dengan mudah.

Fotokopi NPWP

Fotokopi NPWP tidak wajib dilampirkan dalam berkas lamaran kerja, namun jika kamu memiliki NPWP, sebaiknya kamu melampirkannya setelah fotokopi KTP. NPWP dapat menjadi nilai tambah bagi lamaranmu, terutama jika pekerjaan yang kamu lamar berhubungan dengan keuangan atau perpajakan.

Baca juga :   Kursus Copywriting untuk Freelancer yang Meningkatkan Kemampuan Menulis dan Peluang Proyek

Jika kamu belum memiliki NPWP, jangan khawatir. Kamu masih bisa melamar kerja tanpa melampirkan fotokopi NPWP. Namun, jika kamu sudah memiliki NPWP, sebaiknya kamu mencantumkannya dalam berkas lamaranmu untuk menunjukkan kesiapan dan komitmenmu dalam membayar pajak.

Surat Lamaran Kerja

Surat lamaran kerja adalah dokumen yang menjelaskan niat dan motivasimu untuk melamar pekerjaan di perusahaan yang kamu tuju. Surat lamaran kerja harus ditulis dengan jelas, rapi, dan mudah dipahami oleh HRD. Kamu bisa menulis surat lamaran kerja dengan tangan atau menggunakan laptop/komputer.

Surat lamaran kerja harus mencantumkan identitasmu, alamat lengkap, nomor telepon, dan surel yang bisa dihubungi. Selain itu, kamu juga perlu menjelaskan mengapa kamu tertarik dengan pekerjaan dan perusahaan tersebut. Jangan lupa untuk menyebutkan keahlian dan pengalaman yang relevan dengan pekerjaan yang kamu lamar.

Daftar Riwayat Hidup atau CV

Setelah surat lamaran kerja, kamu perlu melampirkan daftar riwayat hidup atau CV. CV merupakan ringkasan dari riwayat pendidikan, pengalaman kerja, keahlian, dan prestasi yang kamu miliki. Letakkan CV setelah surat lamaran kerja dan pastikan CVmu terlihat rapi, jelas, dan mudah dibaca oleh HRD.

Pada CV, cantumkan informasi pendidikanmu, pengalaman kerja (jika ada), keahlian yang kamu miliki, serta prestasi-prestasi yang pernah kamu raih. Jangan lupa untuk mencantumkan kontak yang bisa dihubungi, seperti nomor telepon dan surel. CV yang baik akan memberikan gambaran yang jelas tentang kemampuan dan potensimu sebagai calon karyawan.

Fotokopi Ijazah

Setelah CV, kamu perlu melampirkan fotokopi ijazah. Letakkan fotokopi ijazah setelah CV, namun jangan terlalu belakang atau terlalu depan. Fotokopi ijazah ini akan menjadi bukti bahwa kamu telah menyelesaikan pendidikan sesuai dengan yang tertera di CV.

Pastikan fotokopi ijazah yang kamu lampirkan dalam keadaan yang baik, jelas, dan terbaca. Jika ada ijazah yang relevan dengan pekerjaan yang kamu lamar, sebaiknya kamu cantumkan dalam berkas lamaranmu. Hal ini dapat menjadi nilai tambah bagi lamaranmu dan meningkatkan peluangmu untuk diterima kerja.

Fotokopi Transkrip Nilai

Fotokopi transkrip nilai atau SKHUN juga perlu dilampirkan dalam berkas lamaran kerja. Letakkan fotokopi transkrip nilai setelah ijazah. Transkrip nilai ini dapat menjadi pertimbangan bagi HRD dalam melihat kemampuan akademikmu.

Baca juga :   Cara Mencairkan Shopee Paylater ke Rekening Update

Pastikan fotokopi transkrip nilai atau SKHUN yang kamu lampirkan dalam keadaan baik, jelas, dan terbaca. Jika kamu memiliki prestasi akademik yang membanggakan, sebaiknya kamu cantumkan dalam berkas lamaranmu. Hal ini dapat meningkatkan nilai tambah bagi lamaranmu.

Fotokopi SKCK

Fotokopi SKCK juga perlu dilampirkan dalam berkas lamaran kerja. SKCK merupakan surat keterangan dari kepolisian yang menunjukkan bahwa kamu tidak memiliki catatan kriminal atau catatan buruk lainnya. Fotokopi SKCK harus ditempatkan dengan lembaran berukuran serupa dan harus diperbarui jika sudah kadaluwarsa.

Pastikan fotokopi SKCK yang kamu lampirkan dalam keadaan baik, jelas, dan terbaca. Dengan melampirkan fotokopi SKCK, HRD dapat memastikan bahwa kamu adalah calon karyawan yang aman dan dapat dipercaya.

Fotokopi Kartu AK-1 atau Kartu Kuning

Fotokopi kartu AK-1 atau kartu kuning juga dapat menjadi nilai tambah bagi lamaranmu. Kartu AK-1 merupakan kartu keanggotaan dari Kementerian Tenaga Kerja yang menunjukkan bahwa kamu adalah pekerja yang terdaftar secara resmi. Fotokopi kartu AK-1 dapat dilampirkan setelah SKCK.

Pastikan fotokopi kartu AK-1 atau kartu kuning yang kamu lampirkan dalam keadaan baik, jelas, dan terbaca. Jika kamu memiliki kartu AK-1, sebaiknya kamu mencantumkannya dalam berkas lamaranmu. Hal ini akan memberikan kesan bahwa kamu adalah pekerja yang memiliki komitmen dan kepatuhan terhadap peraturan ketenagakerjaan.

Surat Keterangan Sehat

Surat keterangan sehat dari dokter juga perlu dilampirkan dalam berkas lamaran kerja. Surat keterangan sehat ini menunjukkan bahwa kamu dalam keadaan sehat dan siap untuk bekerja. Pastikan kamu sudah memperoleh surat keterangan sehat sebelum melamar pekerjaan.

Jangan lupa untuk memeriksakan kondisi kesehatanmu sebelum mengajukan surat keterangan sehat. Dalam surat keterangan sehat, dokter akan mencantumkan informasi tentang kondisi kesehatanmu secara umum. Surat keterangan sehat yang baik akan memberikan keyakinan kepada HRD bahwa kamu adalah calon karyawan yang dapat bekerja dengan baik.

Fotokopi Surat Keterangan Kerja

Jika kamu memiliki pengalaman kerja sebelumnya, sebaiknya kamu melampirkan fotokopi surat keterangan kerja dalam berkas lamaranmu. Letakkan fotokopi surat keterangan kerja setelah surat keterangan sehat. Surat keterangan kerja ini dapat menjadi bukti bahwa kamu pernah bekerja di perusahaan tertentu dan memiliki pengalaman yang relevan dengan pekerjaan yang kamu lamar.

Baca juga :   Kamus Translate Bahasa Banjarmasin Online

Pastikan fotokopi surat keterangan kerja yang kamu lampirkan dalam keadaan baik, jelas, dan terbaca. Surat keterangan kerja yang baik akan memberikan gambaran yang positif tentang pengalaman kerjamu kepada HRD.

Fotokopi Sertifikat Pendukung

Jika kamu memiliki sertifikat pendukung yang relevan dengan pekerjaan yang kamu lamar, sebaiknya kamu melampirkannya dalam berkas lamaranmu. Fotokopi sertifikat pendukung dapat menjadi syarat tambahan yang dapat meningkatkan peluangmu untuk diterima kerja.

Letakkan fotokopi sertifikat pendukung sebagai penutup berkas lamaranmu. Pastikan fotokopi sertifikat pendukung yang kamu lampirkan dalam keadaan baik, jelas, dan terbaca. Sertifikat pendukung yang baik akan memberikan bukti bahwa kamu memiliki kompetensi dan keahlian yang relevan dengan pekerjaan yang kamu lamar.

Analisa dan Kesimpulan

Setelah membaca penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa cara menyusun berkas lamaran kerja yang tepat dan efektif adalah sebagai berikut:

  • Pas foto harus diletakkan di bagian paling atas berkas lamaran kerja.
  • Fotokopi KTP harus dilampirkan setelah pas foto dan diletakkan di bagian depan berkas.
  • Fotokopi NPWP tidak wajib dilampirkan, namun jika dimiliki sebaiknya diletakkan setelah KTP.
  • Surat lamaran kerja harus ditulis dengan jelas dan rapi, bisa ditulis tangan atau menggunakan laptop/komputer.
  • Daftar riwayat hidup atau CV harus diletakkan setelah surat lamaran kerja dan berisikan informasi yang relevan dengan pekerjaan yang dilamar.
  • Fotokopi ijazah harus diletakkan setelah CV dan tidak terlalu belakang atau terlalu depan.
  • Fotokopi transkrip nilai atau SKHUN harus dilampirkan setelah ijazah dan dapat menjadi pertimbangan HRD.
  • Fotokopi SKCK harus ditempatkan dengan lembaran berukuran serupa dan harus diperbarui jika sudah kadaluwarsa.
  • Fotokopi kartu AK-1 atau kartu kuning harus dilampirkan setelah SKCK dan dapat menjadi nilai tambah bagi lamaran.
  • Surat keterangan sehat dari dokter harus dilampirkan dan disiapkan terlebih dahulu.
  • Fotokopi surat keterangan kerja dapat dilampirkan setelah surat keterangan sehat, terutama jika pelamar memiliki pengalaman kerja sebelumnya.
  • Fotokopi sertifikat pendukung dapat dilampirkan sebagai syarat tambahan, terutama jika relevan dengan posisi yang dilamar.

Jadi, itulah cara menyusun berkas lamaran kerja yang tepat dan efektif. Dengan menyusun berkas lamaran kerja dengan baik, kamu akan meningkatkan peluangmu untuk diterima kerja. Selamat mencoba dan semoga sukses dalam mencari pekerjaan impianmu!

error: Peringatan: Konten dilindungi !!